5 Elang dalam Berbagai Simbol Negara
[UNIKNYA.COM]: Artikel ini berkaitan
dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-66 (17 Agustus 2011) yang
diperingati segenap elemen tumpah darah Indonesia hari ini. Burung elang
atau sejenisnya adalah makhluk yang paling dihormati dan melambangkan
sifat tak terkalahkan. Banyak negara di dunia, bahkan menggunakan burung
elang sebagai simbol negaranya. Beberapa mitologi mengenai burung
“perkasa” ini, mengantarkannya menjadi simbol yang begitu dihormati, tak
terkecuali negara kita, Indonesia. Berikut uraiannya:
1. Indonesia
Lambang negara Indonesia adalah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang negara Indonesia
berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari
sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita
yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II
dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan
diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang
Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Dalam banyak kisah Garuda melambangkan
kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.
Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai
pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda
dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja
agung para burung”.
2. Jerman
Lambang negara Jerman, menggambarkan
elang hitam dengan paruh dan cakar berwarna merah, di atas latar
berbentuk perisai berwarna kuning emas. Warna-warna yang digunakan dalam
lambang ini sama dengan warna Bendera Jerman (hitam, merah, dan kuning
emas). Bersama dengan Lambang Austria yang memiliki sejarah yang sama,
lambang ini merupakan salah satu lambang negara tertua di Eropa yang
telah ada sejak abad pertengahan.
Sejak zaman Kekaisaran Romawi dan
Kekaisaran Byzantium lambang elang adalah makhluk yang paling dihormati
dan melambangkan sifat tak terkalahkan. Kemudian, lambang kekaisarannya
berupa(cf. adler), disebut di Jerman dengan nama Reichsadler,
digunakan di Jerman mungkin sejak zaman Charlemagne (742–814). Sekitar
tahun 1200 lambang elang hitam dengan latar emas digunakan sebagai
lambang kekaisaran Jerman. Selain pada lambang negara, lambang resmi
elang hitam Jerman juga dapat diitemui pada lambang dan bendera
institusi federal Jerman, bendera Presiden Jerman, dan lencana resmi
kenegaraan.
3. Amerika Serikat
Lambang negara Amerika Serikat,
menggambarkan perisai menampilkan dua ciri utama Bendera Amerika
Serikat, yaitu bagian biru dan garis merah-putih. Akan tetapi tidak ada
bintang pada latar biru. Perbedaan lainnya pada bagian garis terluar
adalah warna putih, bukan warna merah.
Perisai ini ditopang oleh burung Elang
Botak dengan sayap membuka dan terentang sebagaimana lazimnya lambang
negara bergambar burung. Dari perspektif elang, burung ini menggenggam
himpunan 13 batang anak panah pada cakar kirinya, (melambangkan 13
koloni awal pembentuk Amerika serikat), dan sebuah ranting zaitun di
cakar kanannya, keduanya melambangkan bahwa Amerika adalah negara yang
cinta damai, tetapi selalu siap sedia untuk berperang. Meskipun tidak
ditetapkan secara resmi oleh Undang-undang, ranting zaitun biasanya
menampilkan 13 daun dan 13 buah zaitun yang juga melambangkan 13 negara
bagian awal tersebut. Elang ini menoleh pada ranting zaitun yang
melambangkan Amerika lebih memilih jalan perdamaian. Pada paruhnya,
elang ini mematuk pita yang bertuliskan motto berbahasa Latin E pluribus unum
(“Dari banyak, Satu”). Motto ini memiliki semangat dan makna yang mirip
dengan semboyan kebangsaan Indonesia; Bhinneka Tunggal Ika. Di atas
kepalanya muncul lingkaran lambang kejayaan dengan 13 bintang di atas
latar biru membentuk bintang bersudut enam.
4. Mesir
Lambang negara Mesir adalah elang emas
dengan kepala menghadap kanan (sudut pandang elang). Lambang ini disebut
“Elang Salahuddin” dengan cakar tengah menggenggam pita bertuliskan
nama resmi negara Mesir. Elang ini mengenakan perisai di dadanya
berwarna merah, putih, dan hitam, warna Bendera Mesir, tetapi dalam
susunan vertikal, sedangkan dalam bendera Mesir warna disusun secara
horizontal. Jika lembang elang ini muncul di atas bendera Mesir, maka
warnanya adalah seluruhnya emas dan putih. Ketika Mesir bersatu dengan
Suriah dalam Republik Arab Bersatu (1958-1961), dan sepuluh tahun
sesudahnya, Mesir mempertahankan nama resmi dan dua bintang hijau
bendera persatuan Arab muncul di bagian putih perisai. Pada kurun
1972-1984 elang Salahuddin digantikan dengan Elang Emas Quraish, sebagai
simbol Federasi Republik Arab.
Elang sebagai simbol Salahuddin hingga
kini masih diperdebatkan oleh arkeolog. Simbol elang ditemukan di tembok
barat benteng kota Kairo yang dibangun oleh Salahuddin, sehingga banyak
yang menganggapnya sebagai simbol Salahuddin. Lambang Elang Salahuddin
digunakan sebagai simbol gerakan nasionalisme Arab dan muncul dalam
Lambang Irak, Lambang Palestina, dan Lambang Yaman, dan dulu pernah
digunakan oleh Libya. Meskipun demikian elang sebagai simbol sebenarnya
bukan hal baru dalam kebudayaan Mesir bahkan sejak masa Mesir Kuno. Dewa
Horus adalah dewa berkepala elang yang melambangkan kekuatan dan
matahari. Lambang kepala Horus juga digunakan sebagai logo maskapai
penerbangan Mesir EgyptAir.
5. Meksiko
Lambang negara Meksiko adalah simbol
penting bagi politik dan budaya Meksiko sejak berabad-abad lamanya.
Lambang ini menggambarkan Elang emas hinggap di atas kaktus tengah
memakan ular. Bagi rakyat Tenochtitlan lambang ini memiliki makna
keagamaan yang dalam, tetapi bagi warga Eropa lambang ini bermakna
kemenangan kebenaran atas kejahatan. Lambang ini juga digunakan sebagai
lencana Negara-negara bagian Meksiko bersatu, versi yang telah
dimodifikasi menjadi lambang pemerintah federal.
Lambang ini mengabadikan kisah berdirinya kota Mexico City, yang saat itu bernama Tenochtitlan. Legenda ini berkisah tentang bangsa Meksika atau juga dikenal dengan nama bangsa Aztek, yang melihat adegan elang dan ular di atas kaktus, kejadian ini dijadikan pertanda dari dewa bahwa di tempat inilah lokasi terbaik berdirinya ibu kota baru mereka. Legenda Tenochtitlan tercantum dalam naskah asli Kodeks Mexica, lukisan, dan kodeks pasca-Cortes yang menghilangkan bagian ularnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar