Senin, 16 Juli 2012

Rupiah Selasa Pagi di Posisi Rp9.440


Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Selasa pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp9.440 per dolar AS.
Pengamat pasar Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Selasa mengatakan, revisi pertumbuhan ekonomi global oleh lembaga dana moneter internasional (IMF) membuat Bank Indonesia (BI) menjaga pergerakkan nilai tukar.
"Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan turun, kondisi itu memberi dampak negatif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga BI mengintervensi agar fluktuasinya terkendali," kata dia.
Ia menambahkan, permintaan aset berisiko akan tergerus, pelaku pasar cenderung menempatkan portofolionya pada "save heaven" untuk menjaga nilai.
Ia mengatakan, investor juga masih mencemaskan kelambanan pembuat kebijasanaan dalam memobilisasi dana "bailout" untuk membantu negara-negara blok Euro yang bermasalah.
Meski demikian, kata dia, lemahnya data ekonomi AS dapat menjadi sentimen negatif bagi mata uangnya. Hari ini akan terjadi tarik-menarik sentimen di pasar.
Analis Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menambahkan, penjualan ritel AS untuk bulan Juni turun 0,5 persen dibanding bulan sebelumnya tahun ini, turun dalam tiga bulan berturut-turut atau di sepanjang triwulan ke-2.
"Penurunan ini diluar ekspektasi kalangan analis. Turunnya penjualan ritel mengkonfirmasi ekonomi AS yang melemah di triwulan ke-2 sehingga berdampak pada melambatnya serapan pasar tenaga kerja AS pada triwulan tersebut," kata dia.
Namun, kata dia, the Fed mensinyalkan untuk memberikan stimulus jika kondisi pasar tenaga kerja AS memburuk.(rr)