Rabu, 29 Februari 2012

2015


2015, Indonesia Miliki Bandara Berkelas Dunia

BERITASATU.COM - Keberadaan bandara menjadi satu dari lima hal kunci sukses industri penerbangan.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan mencanangkan 2015 sebagai tahun bagi Indonesia memiliki bandara berkelas dunia (world class airport). Hal ini seiring rencana pengembangan Bandara Soekarno Hatta yang mulai dibangun tahun ini.
Menurut Mangindaan, untuk mewujudkan hal itu, keberadaan bandara menjadi satu dari lima hal kunci sukses industri penerbangan. Empat hal lainnya adalah pesawat, sistem navigasi, regulasi, dan industri pendukung penerbangan.
Kelima komponen itu harus berjalan selaras dengan maksimal sehingga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bertransportasi udara dapat tercapai.
"Sarana dan prasarana harus baik dan lancar, serta ditunjang fasilitas navigasi penerbangan yang diarahkan pada standar internasional," ungkap dia dalam keterangannya di Jakarta, hari ini.
Menhub menuturkan, untuk menciptakan bandara berkelas dunia, pengembangan harus memperhatikan akses jalan sehingga memudahkan pengguna jasa dalam bepergian menggunakan pesawat. "Salah satunya dengan mewujudkan akses kereta api (KA)," kata menteri asal Partai Demokrat ini.
Sementara komponen lainnya yakni regulasi, kata Mangindaan, pada prinsipnya dikeluarkan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal itu menjadi tugas dan kewajiban pemerintah membuat dan mengawasinya.
Komponen terakhir yang tidak kalah penting adalah industri pendukung penerbangan seperti multidisiplin, yakni kontraktor konstruksi, industri peralatan navigasi, jasa konsultan, industri perawatan, dan pusat pendidikan.
"Sasaran dan pencapaian harus dicapai dengan semangat profesional dan jangan stagnan. Kalau perlu harus lari dan terus memperbaiki," kata dia.
Terkait pengembangan Bandara Soekarno Hatta, Menhub berpendapat, kemenhub mendukung sepenuhnya karena akan menjadikan Indonesia mampu bersaing di kancah global. Terkait itu, PT Angkasa Pura II (AP II) agar serius menjalani tahapan yang dilalui.
“Kita harus banyak bermimpi dan dijadikan kenyataan agar tidak dianggap remeh. Masa Bandara Soetta tidak bisa lebih dari bandara internasional di luar negeri,” kata dia.
Di 2012, kata Direktur Utama AP II Tri Sunoko mengatakan, pihaknya mencanangkan Aligning to go up all the way atau tahun penyelarasan dengan melakukan penajaman strategi dan meningkatkan investasi. Total belanja modal AP II tahun ini ditargetkan Rp 2,78 triliun.
“Kami akan mengembangkan bandara-bandara yang kami kelola, yakni penyelesaian Bandara Kuala Namu (Medan), pengembangan Sultan Syarif Kasim II (Pekan Baru), Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Husein Sastranegara (Bandung), dan Supadio (Pontianak),” urai Tri.

Tahukah anda?


Tahukah Anda....

  • "... bahwa di negara bagian Alaska, Amerika Serikat terdapat kota yang bernama Deadhorse, sementara di Kota Ambon, Indonesia, terdapat wilayah yang dinamai Kudamati?"
  • "... bahwa Stasiun Nagreg di Jawa Barat merupakan stasiun kereta api tertinggi di Indonesia yang masih beroperasi? Tinggi stasiun ini adalah 848 meter di atas permukaan laut."
  • " ... bahwa kota-kota di Jawa Barat tidak pernah menggunakan nama Hayam Wuruk dan Gajah Mada sebagai nama jalan, padahal pemberian nama seperti itu adalah suatu yang umum terjadi pada jalan-jalan di di kota-kota di Indonesia? Konon hal ini terjadi karena dendam suku Sunda terhadap tragedi Perang Bubat tahun 1357 M."
  • "... bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah keluar dari keanggotaan PBB untuk kemudian masuk lagi?"
  • "... bahwa tiga dari enam Presiden Indonesia dilahirkan di Provinsi Jawa Timur?"
  • "... bahwa Kalimantan pada asalnya merujuk kepada keseluruhan Pulau Borneo, dan bukan wilayah Indonesia kini saja?"-->
  • "... bahwa pemerintah Indonesia harus menalangi tak kurang dari Rp660 triliun jaminan terhadap dana masyarakat ketika terjadinya "krismon"? Angka ini mencapai 60% dari PDB Indonesia tahun 1999 dan termahal dalam sejarah pemulihan perbankan di dunia."
  • "...bahwa Jakarta sudah tujuh kali berganti nama, yaitu Sunda Kelapa - Jayakarta - Batavia - Betawi - Jacatra - Jayakarta - Jakarta?"
  • "... bahwa sepertiga presiden Indonesia mempunyai gelar doktor akademik? Keduanya adalah BJ Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono, sementara itu, dari 43 orang presiden AS hanya Woodrow Wilson yang mempunyai gelar doktor akademik."
  • "... bahwa Indonesia pernah masuk Piala Dunia tapi dengan nama Hindia-Belanda?"
  • "... bahwa Indonesia memiliki taman nasional Komodo salah satu hewan purba."

info hewan favorit ku



Kura- Kura
Rentang fosil: Masa Trias - kini
Kura-kura kubus Florida Terrapene carolina
Kura-kura kubus Florida Terrapene carolina
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Sauropsida
Ordo: Testudinata
Linnaeus, 1758
Subordo
Cryptodira
Pleurodira
Mengenai suku-suku Testudinata, lihat pada uraian.

Kura-kura

Kura-kura dan penyu adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.
Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.
Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu (bahasa Inggris: sea turtles), labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).

[sunting] Evolusi
Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon, misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang ebrasal dari sekitar 220 juta tahun silam.
Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.
[sunting] Kebiasaan Hidup
Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik, baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging (karnivora) atau campuran (omnivora).
Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Seychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan, yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).
[sunting] Kura-kura dan Manusia
Kura-kura secara tradisional merupakan hewan yang akrab dengan manusia. Mitologi Hindu menyebutkan bahwa bumi ini disangga oleh empat ekor kura-kura. Demikian pula, kisah kuno Adiparwa menceritakan bahwa kura-kura raksasa berperan penting menyangga gunung, yang diputar dan digunakan untuk mengaduk lautan, dalam mencari tirta amerta –air kehidupan.
Labi-labi juga menjadi hewan yang disucikan, sehingga kerap dipelihara di kolam-kolam kuil Hindu atau tempat suci lainnya. Karena itu, lukisan kura-kura kadang-kadang muncul pada relief candi atau makam.
Pada sisi yang lain, daging kura-kura dan penyu telah sejak lama dikenal sebagai makanan yang lezat. Beribu-ribu ekor labi-labi, kura-kura dan penyu, terutama penyu hijau, berakhir hidupnya setiap tahun di dapur restoran. Demikian pula nasib telur-telurnya, banyak yang akhirnya menjadi santapan manusia.
Sejenis penyu, yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata), diburu orang untuk diambil sisiknya yang indah sebagai bahan perhiasan. Bersama penyu sisik, beberapa jenis penyu yang lain juga kerap dibunuh dan dikeringkan (diopset) untuk dijadikan hiasan dinding.
Di samping itu banyak jenis kura-kura yang ditangkapi untuk diperdagangkan sebagai hewan timangan (pet). Baik karena keindahan warnanya, keunikannya, atau –ironisnya- kelangkaannya. Beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal.
Tekanan yang tinggi dan terus-menerus ini, telah menurunkan banyak populasi kura-kura ke tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi kebanyakan habitat alaminya di sungai-sungai, rawa dan hutan juga telah turut rusak akibat aktivitas manusia. Pada pihak lain, perkembangan populasi kura-kura amat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya. Oleh sebab itu tindakan konservasi bagi hewan ini amat diperlukan.
Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi dengan cukup baik di Indonesia. Hampir semua jenisnya telah dilindungi oleh undang-undang. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti misalnya Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Meski demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.

"Chelonia" dari karya Ernst Haeckel Artforms of Nature, 1904
Seluruhnya, diperkirakan terdapat sekitar 260 spesies kura-kura dari 12-14

Minggu, 26 Februari 2012

pahlawan nasional


Pahlawan nasional Indonesia

Politik


Militer

Pergerakan

Sastra


Seni

Pendidikan


Integrasi


Pers

Pembangunan


Agama


Perjuangan